Mine Curriculum and What a Newbie at Work Better Know

Teringat percakapan dengan seorang kawan kuliah lama pada suatu makan siang di warung di bilangan sekitar Arteri Pondok Indah. Seorang mentor pernah mengatakan, “kamu seharusnya kuliah hukum, orang tambang perlu mengerti hukum. Sangat sedikit sekali engineer kita yang mengerti hukum.” Atau yang lain, “kuliah lingkungan tentang AMDAL juga bagus. Atau kuliah di manajemen, karena dunia kita bukan dikendalikan oleh orang tambang, tapi oleh keuangan.” Lalu aku berpikir, memang benar, bila kita hendak membuka suatu tambang, kita perlu mencari tahu, regulasi apa saja yang terkait, mulai dari K3, lingkungan, SDM, dll. Aku pun jadi rajin buka situs esdm, download regulasi terbaru, udah kayak unduh lagu aja. Hahaha. It’s not that. Because one of the good corporate governance criteria is to comply with government regulation, so we need to keep ourselves updated. Dari situ dan banyak hal, daripada kuliah hukum 2 tahun atau bingung mau lanjut sekolah apa, kenapa ga dibikin one whole package untuk kurikulum sarjana ya, iseng pikirku? Bakal mantap tuh, kualitas lulusannya.. I ever heard that the now bachelor already weighted by 144 credits and its already decreased from 160. Kalo bisa dibuat mata kuliah pilihan, pengambilan beban diserahkan kepada mahasiswa, what it requires to accomplish their goals..

Apalagi setelah LSP Perhapi membuat kompetensi dengan kode NQF, ane disuruh ikut sama orang kantor dan mengisi evidence-nya. (I considered it seriously!) Ada beberapa item yang ga diajarin waktu kuliah. Kesan pertama setelah bekerja, agak kaget, karena tidak hanya bertemu dengan kerjaan teknis, namun juga non teknis (seni berkomunikasi, reporting, administrasi seperti filing, manajemen seperti sistem manajemen kinerja, dll). Di bawah ini beberapa mata kuliah yang perlu dikembangkan dan what a newbie at work better know :
1. Komunikasi :
a. bagaimana memperoleh informasi yang benar, dan atau dari orang yang tepat serta menemukan orang yang tepat untuk mengambil keputusan dan bertindak secara cepat. Bagaimana menghubungkan beberapa informasi yang memiliki pola untuk dianalisa dan penggunaan strategi dalam pemecahan masalah – ini termasuk berpikir kritis dan runut kali ya.
b. Bagaimana menyampaikan suatu laporan, interpretasi data kepada superordinat dan memberikan argumen-argumen yang logis. Istilahnya, kita lagi jualan, dan gimana cara kita menjual ide kita supaya gol dengan acceptable reason.
c. Bagaimana berdiskusi untuk mempertahankan argumen dengan kepala dingin sekaligus dapat menerima, ketika argumen orang lain lebih masuk akal, untuk mencapai level pemahaman yang baru.
2. Manajemen skill :
a. termasuk problem solving dan time management. Bukan berarti, karena masih newbie, kita melulu dikasih kerjaan teknis. The youth mampu menanggung beban dan menelan lebih banyak dari porsi seharusnya. Adrenalin mereka tertantang untuk melakukan lebih bila diminta.
b. Kalo di industri, para MT-ers (Management Trainee) selain diberikan pengetahuan tentang lingkungan dan engineering, sebaiknya juga dilatih untuk memikirkan bagaimana cara setup project baru, apa saja yang diperlukan, berapa lama waktu pelaksanaan, rencana kerja, berapa resource yang dibutuhkan, siapa orang yang tepat untuk apa, dan rencana anggaran. Ini termasuk dalam pelajaran manajemen proyek. Tambang terbiasa dengan proyek baru, entah itu pengerjaan FS (Feasibility Study), pembukaan tambang baru, dll. Yang mana pun, jika sudah menyangkut ISO 9001:2008, semuanya harus terukur dan ada evidence. Hal ini sesuai dengan kriteria assesment LSP Perhapi mengenai perencanaan dan pengelolaan pekerjaan. The youth diharapkan dapat menggantikan the wise old di masa mendatang. Agar tidak terulang kesalahan yang sama, proses pembelajaran the wise old harus direkam. Histori, pola pikir, study case, mentoring diperlukan untuk mempersiapkan pergantian generasi. Pemindahan tongkat estafet itu harus berjalan lancar. Semangat the youth tidak boleh sampai padam.
c. Quality assesment, termasuk ISO 9001:2008. Ini lebih buat MT-ers kali ya.
d. Manajemen resiko, cara mengenali SWOT, cause, impact, preventif plan, action plan, dll.
e. Finance! Buat ngerancang rencana anggaran, investasi analisis proyek, dan yang paling penting, tahu cara untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan dari laporan keuangannya bila akan dilakukan merger atau akuisisi.
f. Marketing! If you dont know how to negoitate product, at least you know how to sell your ideas and work.
3. Motivasi berprestasi.
4. Metode berpikir kreatif untuk menciptakan inovasi demi perbaikan dan peningkatan kinerja sistem.
5. Hukum, bukan untuk mengungguli orang legal. Lebih untuk memahami bahasa hukum yang tingkat dewa, ambigu, dan ngawang-ngawang itu. Lebih bagus lagi bila dibuat suatu diskusi terkait pembentukan opini akan suatu regulasi, lalu dibuat simulasi beberapa kelompok, antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan. Aku inget waktu OSPEK dan kuliah di tambang pernah diadain sekali, seru banget.
6. Penguasaan software tambang dengan mengadakan kerjasama dengan industri, termasuk program magang sejak akhir tingkat dua dan tiga – dua kali ditambah tugas akhir – jadi tiga kali. Para mahasiswa yang baru lulus sering merasa bahwa mereka tidak punya nilai jual pada perusahaan, menurut hemat saya, mereka bisa menawarkan pengalaman KP mereka dan tugas akhirnya.
7. Grade control or may be mine design cycle it self. Whats the step, parameters needed, how to get the parameter, hows the output, and deliverables.
8. Pembuatan paper! Kalo ini lebih ke arah go international sih. Mencari pandangan baru itu penting. Hal ini hanya dapat diperoleh bila kita bertemu dengan orang baru dengan budaya dan cara berpikir yang berbeda dengan kita. Dari konferensi itu, kita memperoleh channel informasi yang berguna kelak. Kalo ini sepertinya harus kerja sama dengan industri ya untuk sponsor..
9. Lingkungan, tahu apa itu Jaminan Reklamasi, bagaimana struktur laporan Rencana Penutupan Tambang (RPT), Rencana Reklamasi (RR) dan kapan dokumen tersebut diperlukan..

Err… sementara baru itu yang terpikir sih. Btw, kalo ga ada yang nyuapin, belajar otodidak juga ga ada salahnya kok.  Atau malah kalo ada duit dan channel, bikin sekolah baru, wekeke. Yang penting, tetap semangat!